Henny Sasmita Wahid Menyalakan Minat Baca di Tengah Gempuran Sosial Media Sabtu, 17/05/2025 | 14:33
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita, ingin membangkitkan kembali minat baca lewat gerakan literasi yang menyentuh akar rumput, disaat arus deras era digital yang telah membuat anak-anak lebih akrab dengan gawai daripada lembaran buku.
Menurut Henny, perkembangan zaman tidak bisa dihindari. Telah banyak anak-anak dan genarasi muda kini lebih gemar berselancar di media sosial ketimbang menjelajahi dunia lewat bacaan. Namun, bukan berarti semangat membaca harus padam begitu saja.
Karena itu Henny ingin menumbuhkan kembali gemar membaca di kalangan generasi muda Riau. Hal tersebut disampaikannya saat memperingati Hari Buku Nasional 2025 di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Sabtu (17/05/2025).
"Sebagai Bunda Literasi Provinsi Riau tentunya saya mempunyai visi untuk meningkatkan minat baca yang ada di daerah kita ini. Karena minat baca perlu untuk terus kita tingkatkan, meskipun perkembangan zaman tidak bisa dipungkiri membuat anak-anak lebih cenderung menghabiskan waktunya melihat sosial media," ujarnya.
Dijelaskan Henny, dengan menggandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau serta berbagai pihak lainnya, pihaknya berusaha menjadi motor penggerak. Bukan hanya memberi contoh, tetapi juga turun langsung ke lapangan. “Kami berusaha menjadi motivator sekaligus penggeraknya,” katanya.
Satu di antara langkah konkrit yang dilakukannya adalah, mengumpulkan anak PAUD dan pendamping di Kediaman Gubernur Riau. Di sana, ia menyapa anak-anak, berbagi cerita, dan menyampaikan pentingnya membaca sejak dini. Sosialisasi dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan, tidak menggurui tapi menginspirasi.
“Kita dekatkan anak-anak dengan buku melalui cara yang menyenangkan, salah satunya yaitu dengan mendongeng," kata Henny.
Menurutnya, keakraban dengan buku harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum anak mengenal huruf sekalipun. Ia menambahkan peran perempuan, terutama para ibu, menjadi perhatian khusus. Melalui kader-kader PKK, Henny membangun jejaring literasi yang kuat dari rumah ke rumah.
Ia tegaskan, kader PKK di 12 kabupaten/kota juga turut berperan aktif. Mereka tidak hanya menyampaikan pesan literasi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menginspirasi keluarga di lingkungannya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengapresiasi langkah Bunda Literasi Henny Sasmita. Ia menuturkan, membangun minat baca bukan tugas sehari, tapi perjuangan panjang yang hasilnya akan dirasakan oleh generasi mendatang.
"Sudah seharusnya kita bergerak bersama-sama, baik itu dari pemerintah, komunitas, hingga para ibu untuk mensosialisasikan minat baca ini kepada anaknya," katanya.**/ian