Bantu Pembangunan Jamban Warga, Kepala Puskesmas Kampar: Munculkan Semangat Swadaya Jumat, 11/06/2021 | 18:43
BNEWS - Kepala Puskesmas Kecamatan Kampar, Kabupaten kampar, dokter Jasnimar bersama jajaran Jumat (11/06/2021) memberikan bantuan bahan baku untuk pembangunan jamban. Kepada keluarga kurang mampu di Desa Penyesawan. Warga yang beruntung menerima bantuan tersebut adalah pasangan suami istri Herman (45) dan Ranik.
Kepala Puskesmas Kampar menuturkan, untuk menyemangati masyarakat agar hidup bersih dan sehat, berbagai upaya akan terus dilakukan pihaknya bersama staf di Puskesmas. Bahkan, meski dengan keterbatasan anggaran, pengadaan jamban sehat pun tetap dilakukan.
“Bantuan pembangunan jamban sehat bagi warga kurang mampu ini sifatnya stimulan. Meski dalam kondisi anggaran terbatas, diharapkan memunculkan semangat swadaya serta gotong royong warga," kata Jasnimar.
Lebih lanjut Jasnimar yang juga istri dari Kapolsek Kampar Kiri Hilir, AKP Asdisyah Mursyid ini menyampaikan, selain lingkungan menjadi bersih, dengan memiliki jamban di rumah masyarakat pun bisa hidup lebih sehat.
Di sisi lain, pembangunan jamban sehat juga dalam rangka mendukung program pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Jasnimar mengaku merasa terpangil saat mendapatkan informasi bahwa ada keluarga kurang mampu yang tidak memiliki jamban di rumahnya. Maka dirinya berinisiatif untuk mengajak seluruh staf dan tenaga medis yang bertugas di Puskesmas untuk menyisihkan sedikit kelebihan rezeki mereka untuk dkisumbangkan kepada keluarga tersebut.
"Hari ini saya mewakili seluruh staf Puskesmas Kampar menyerahkan bantuan untuk membuat jamban sehat di rumah salah satu penduduk. Perasaan saya bercampur aduk, sedih melihat masih ada rumah yang belum memiliki jamban, padahal kita tahu jamban sangat mempengaruhi kesehatan keluarga," katanya.
Jasnimar juga terharu dengan kondisi keluarga ini yang hidup dengan segala kondisi kesederhanaannya. Bukan hanya tidak memiliki jamban, bahkan rumah yang mereka huni pun masih belum bisa dikatakan sebagai rumah layak huni. Seadanya, meski memang ada yang sudah mulai dibangun. Tapi lebih banyak dari papan dan berlobang-lobang.
"Alhamdulillah, dengan kondisi seperti ini anak keluarga ini masih tetap sekolah, bahkan sekarang anaknya tersebut sudah akan memasuki bangku kuliah. Pasangan ini memiliki 1 orang anak gadis," kata Jasnimar.**/dai