Tentang Takdir, Tiada Satu pun Terjadi Kecuali Atas Kehendak Allah SWT Minggu, 18/04/2021 | 05:28
Foto Internet
BNEWS - Tentang Takdir, Allah SWT telah menetapkannya untuk seseorang, seperti yang dikatakan Rasulullah SAW kepada Ibnu Abbas RA:
"Dan kalau seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya tidak akan membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan akan menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering."
Hadits tersebut menunjukkan, Allah SWT telah menetapkan takdir para hamba-Nya sebelum menciptakan mereka.
Hal ini juga sebagaimana hadits Muslim dari jalur Abdullah bin Umar: "Sesungguhnya Allah SWT telah menuliskan ketetapan ciptaan-Nya 50 ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi."
Karena itu, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini telah ditetapkan Allah SWT. Pena diperintahkan Allah SWT untuk menulis ketetapan-Nya di Lauhul Mahfudz. Inilah penciptaan dengan kekuatan dan kehendak Allah SWT yang tidak bisa ditandingi makhluk-Nya.
Allah SWT berfirman: "Kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (QS At-Takwir: 29).
Allah SWT juga berfirman: "Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun." (QS Al Mudatsir: 56)
Ayat-ayat Alquran itu menandakan, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dan segala sesuatu yang memengaruhi penciptaan-Nya telah ditulis.
Firman Allah: "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS Al Hadid: 22)
Imam Ahmad, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud meriwayatkan dari Ubadah bin al-Tsamit, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tulislah ketetapan-ketetapan atas segala sesuatu sampai waktunya tiba." (HR Abu Dawud dalam kitab Shahihnya).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: "Segala sesuatu itu ada hakikatnya. Seorang hamba tidak akan sampai kepada hakikat iman sampai ia meyakini bahwa apapun yang (ditakdirkan) menimpanya, tidak akan meleset darinya. Dan apapun yang (ditakdirkan) tidak menimpanya maka tak akan menimpanya." (HR Muslim dari Abu Darda)
Hadits-hadits tersebut menunjukkan, seberapa kerasnya seorang hamba menghindar dari sesuatu, atau berusaha mencapai sesuatu, itu tidak akan terjadi bila Allah SWT tidak menetapkannya demikian. Jika Allah SWT menghendaki sesuatu terhadap diri seorang hamba, maka terjadilah.**/zi/Republika.co.id