Menkes: Varian Virus Baru Covid-19 Sudah Masuk ke Indonesia Senin, 26/04/2021 | 19:27
Menkes Budi Gunadi Sadikin
BNEWS - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyebab lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di negara India disebabkan oleh mutasi virus baru yang masuk, yaitu B117 dan mutasi lokal B1617.
Menkes juga mengatakan, varian virus baru tersebut sudah masuk ke Indonesia dan telah menjangkiti sepuluh orang, enam kasus di antaranya masuk dari luar negeri dan empat kasus lainnya berasal dari transmisi lokal, dua di Sumatra, satu di Jawa Barat, dan satu di Kalimantan Selatan.
“Jadi untuk provinsi-provinsi di Sumatra, di Jawa Barat, dan Kalimantan, kita akan menjadi lebih sangat hati-hati untuk selalu mengontrol apakah ada mutasi baru tersebut atau tidak,” kata Menkes.
Diungkapkan Budi, untuk kewaspadaan dan pencegahan, pemerintah telah menangguhkan sementara pemberian Visa Kunjungan dan Visa Tinggal Terbatas, serta menolak masuknya orang asing yang memiliki riwayat perjalanan 14 hari terakhir ke India, sebelum masuk ke Indonesia.
Namun, penolakan tersebut dikecualikan bagi WNI (Warga Negara Indonesia) yang kembali ke Indonesia. Menurut Menkes, mereka diperbolehkan masuk dengan pengetatan protokol kesehatan, sehingga WNI yang baru masuk akan dikarantina selama 14 hari.
“Titik kedatangan juga sudah diatur kemarin oleh Pak Menko, hanya di Bandara Soekarno Hatta, Juanda, Kualanamu, dan Sam Ratulangi. Pelabuhan lautnya juga hanya di Batam, Tanjungpinang dan Pelabuhan Dumai. Kita pastikan semua nanti yang pernah datang atau mengunjungi India itu akan dilakukan Genome Sequencing, agar kita benar-benar bisa melihat apakah terjadi mutasi baru atau tidak,” jelasnya.
Pengetatan protokol kesehatan berlaku juga bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke Indonesia. Menkes menyebutkan, diperkirakan akan masuk puluhan ribu PMI ke Indonesia menjelang lebaran.
“Sudah masuk di atas 100.000 orang dan akan masuk puluhan ribu. Di beberapa titik seperti Batam, Kepulauan Riau, perbatasan dengan Sabah dan Sarawak seperti Entikong, Nunukan, Malinau, kita akan perkuat skriningnya, proses karantinanya, sehingga orang yang masuk akan kita tes dan pastikan semua hasil tesnya kita kirim untuk Genome Sequencing, untuk melindungi rakyat Indonesia dari potensi kesalahan yang pertama, karena ada mutasi virus baru yang masuk,” kata Menkes.
Menkes juga mengingatkan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India disebabkan oleh kelengahan atau ketidakwaspadaan dalam menjalankan protokol kesehatan, karena merasa vaksinasi telah sukses, serta penurunan jumlah kasus Covid-19 yang sudah sukses. Karena itu Menkes mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Untuk itu, teman-teman kami ingatkan sekali lagi, ya, tolong jaga protokol kesehatan, jangan sampai kerja keras yang selama ini sudah kita lakukan, kemudian kembali rusak karena kita terlalu terburu-buru, terlalu grusa-grusu, tidak eling nang waspada,” tegas Menkes.
Dijelaskan Budi, vaksinasi tidak membuat kebal dari Covid-19, tetapi hanya memperkuat imunitas tubuh, sehingga apabila terjangkit akan lebih cepat proses kesembuhannya dan tidak berdampak fatal.
“Vaksinasi tetap membuat kita masih bisa tertular, vaksinasi masih bisa membuat kita menularkan ke orang lain, jadi itu penting sekali untuk kita jaga, walaupun sudah divaksinasi protokol kesehatan harus dijaga,” ujarnya.**/zi/ril