1.000 Rumah untuk Korban Bencana Banjir Bandang NTT Selesai September Senin, 17/05/2021 | 12:22
Pembangunan rumah untuk korban banjir bandang NTT
BNEWS - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mulai membangun rumah untuk merelokasi masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sesuai instruksi Presiden Jokowi, rumah tersebut tahan gempa dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), tipe 36 Tunggal, di dua wilayah yakni Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit dan 300 unit di Kabupaten Flores Timur.
"Pembangunan ditargetkan selesai akhir September 2021," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (17/5/2021).
Menurut Basuki, rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.
“Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Menteri PUPR.
Menurut Menteri, RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat, menggunakan tiga jenis modul beton bertulang pada struktur utamanya.
Bantuan rumah RISHA di Kabupaten Lembata disalurkan di Desa Waisesa I dan Desa Getto dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp85,5 miliar. Saat ini tengah dilakukan pematokan lahan, land clearing, dan pematangan lahan seluas 7,9 hektare untuk Waisesa I dan 6,04 hektare di Getto.
Selanjutnya bantuan rumah RISHA di Flores Timur disalurkan di 3 titik Kecamatan Adonara yakni di Desa Oyangbarang dengan luas lahan 1,2 hektare, Saosina 4,5 hektare, dan Nelelamadike 1,4 hektare. Kebutuhan anggaran di 3 lokasi tersebut sebesar Rp 37,8 miliar.**/ara