Fenomena Matahari Memutih akan Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia Minggu, 01/08/2021 | 08:31
Matahari memutih
BNEWS - Fenomena matahari terlihat memutih atau surya "pethak" akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Matahari merona putih selama siang hari sejak terbit hingga terbenam. Ini terkait dengan musim.
Surya pethak umumnya hanya terjadi di musim-musim penghujan, yang saat itu penguapan air cenderung tinggi sehingga kabut awan lebih mudah terbentuk.
"Setiap wilayah di seluruh indonesia berpotensi mengalami surya 'pethak'," kata peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, Minggu (1/1/2021).
Andi juga mengatakan, surya pethak hanya bisa terjadi jika kualitas udara di lokasi pengamatan kurang baik, dan dari sisi meteorologis, lokasi tersebut tertutup kabut awan, sehingga penghamburan (scattering) tidak sekuat ketika langit bersih dan cerah.
Secara harfiah, kata Andi, surya "pethak" bermakna matahari tampak memutih. Surya "pethak" dapat dimaknai sebagai alam sunya ruri atau siang hari yang temaram seperti malam hari. Siang hari yang dimaksud di sini adalah dihitung sejak matahari terbit hingga matahari terbenam.
Menurut dia, sinar matahari yang biasa kemerahan ketika terbit dan terbenam akan memutih, sedangkan ketika matahari meninggi, sinar matahari tidak begitu terik dikarenakan terhalang oleh semacam kabut awan. Kejadian tersebut dapat berlangsung selama tujuh hingga empat puluh hari paling lama.
Efek dari surya pethak dapat membuat suhu permukaan Bumi menjadi lebih dingin, sehingga tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan optimal dan manusia akan mudah menggigil.**/sumber: CNNIndonesia