Longsor Timbun Jalan Utama, Tiga Desa Terisolasi di Cianjur Jabar Jumat, 12/11/2021 | 18:04
Jalan Longsor di Cianjur
BNEWS - Jalan utama penghubung antardesa terputus karena longsor. Akibatnya tiga desa di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) terisolasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, langsung mengirim alat berat untuk membuka kembali jalan utama penghubung antar desa di Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, yang terputus tersebut.
Menurut Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, pihaknya telah mengirim petugas dibantu Relawan Tangguh Bencana, untuk melakukan pendataan dan penanganan awal.
Termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengirim alat berat ke lokasi agar jalan yang tertutup longsor agar dapat dilalui kembali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas PUPR Cianjur untuk menurunkan alat berat ke lokasi, karena material longsor setinggi 5 meter dengan panjang 15 meter menutup landasan jalan utama penghubung antardesa. Data awal tiga desa terisolasi, sehingga aktivitas warga terhambat," katanya, dilansir inews.id.
Sementara itu Kepala Desa Pamoyanan, Agus Sutiadawa, mengatakan longsor yang menutup jalan utama penghubung antar desa di Kampung Lolongokan, Desa Pamoyanan, terjadi setelah hujan turun deras, menyebabkan tebing setinggi 20 meter ambruk dan menutup jalan utama antardesa, setinggi 5 meter.
"Jalan utama penghubung tiga desa, yakni Pamoyanan, Cikangkareng dan Sukamekar, tidak dapat dilalui karena longsor setinggi 5 meter menutup akses jalan. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Cianjur dan dinas terkait untuk menurunkan alat berat, " katanya
.Tidak ada korban jiwa atau kerugian materiil dalam kejadian tersebut, namun aktivitas warga terhambat karena jalan terisolir. Meski ada jalan alternatif, kondisinya rusak berat dan sulit dilalui terutama kendaraan roda empat. Pihaknya berharap alat berat segera datang agar material longsor dapat disingkirkan.
"Kalau pakai alat manual mungkin lama karena tebalnya material longsoran berupa batu besar dan lumpur tebal. Untuk sementara warga yang hendak membawa hasil bumi harus memutar ke jalan lain dengan jarak tempuh menjadi lama dengan kondisi jalan rusak," katanya **