BNEWS - Kawasan objek wisata di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) sering dijadikan sebagai lokasi transaksi narkotika, baik dilakukan oleh pelaku asal daerah itu maupun dari luar. Karena itu diperlukan peran seluruh pihak untuk memperkecil ruang gerak pelaku penjual barang haram tersebut.

"Banyak tempat kejadian perkara di objek wisata Pariaman yang kami amankan.Transaksinya malam dan siang, tapi yang paling sering malam," kata Kasat Resnarkoba Polres Pariaman, Iptu Darmawan di Pariaman, Jumat (4/10/2024).

Menurut Darmawan, setidaknya selama bulan Agustus tahun 2024 ini Polres Pariaman telah menangkap dua pelaku yang menjadikan kawasan objek wisata sebagai lokasi transaksi penjualan narkotika jenis sabu-sabu.

Pelaku yang menjual barang haram tersebut merupakan residivis. Satunya warga Kabupaten Agam, Sumbar, dengan modus sebagai wisatawan. Juga ada warga asal daerah Pariaman yang menjadikan kawasan wisata yang dekat rumahnya sebagai lokasi transaksi narkotika.

Menurut Darmawan, untuk tersangka asal Agam dengan inisial HS (38) sudah lama diintai oleh kepolisian hingga hari penangkapan pada Sabtu (31/8/2024). Pelaku ditangkap di kawasan wisata Talao Pauh dan diduga akan melaksanakan transaksi di lokasi tersebut.

"Pelaku ditangkap dengan lima paket kecil barang bukti yang di duga sabu," kata Darmawan. Pelaku merupakan residivis dengan kasus yang sama dengan masa hukuman penjara sekitar tiga tahun.

Sedangkan untuk tersangka asal Pariaman berinisial HY (35) ditangkap pada Rabu (18/9/2024). Berdasarkan laporan warga pelaku kerap menjual narkotika jenis sabu, tidak saja di rumahnya namun juga di kawasan wisata.

Tersangka, kata Darmawan, juga merupakan residivis dalam kasus yang sama dengan masa hukuman delapan tahun tiga bulan dan baru keluar dari jeruji besi sekitar delapan bulan yang lalu, hingga akhirnya ditangkap kembali.

Saat penangkapan tersangka tersebut, aparat kepolisian mengamankan enam paket ukuran sedang yang berisi sabu serta 21 paket kecil ukuran kecil yang diduga sabu.**/syf