Menbud: Kuliner Minang Layak Wakili Indonesia di Kancah Global
Senin, 21-04-2025 - 18:30:13 WIB
 |
Menbud Fadli Zon |
JAKARTA - Setelah berdiskusi dengan para ahli dan organisasi kuliner, termasuk Chef Ragil hingga William Wongso, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan, kuliner khas Minang dari Sumatera Barat (Sumbar) layak mewakili kuliner Indonesia ke kancah internasional.
Menurut Fadli, kuliner menjadi salah satu bagian dari identitas budaya yang tidak terpisahkan dari orang Minang. " Kebudayaan itu tidak hanya kesenian. Kesenian hanya salah satu unsur dari kebudayaan," katanya di Jakarta Senin (21/4/2025).
Fadli Zon menyampaikan hal ini saat menghadiri Silaturahmi Budaya Ikatan Keluarga Minang (IKM) dan Halal Bihalal dengan pengurus dan anggota IKM se-Indonesia. Fadli yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP IKM menyampaikan harapannya agar IKM semakin maju dan budaya Minang tidak bisa dipisahkan dari identitas, yakni budaya, adat istiadat, dan agama.
Dia juga menjelaskan jika warisan budaya tak benda dari Sumatera Barat termasuk salah satu yang terbanyak, begitu juga dengan cagar budayanya.
Selama menjadi Menteri Kebudayaan, Fadli menyampaikan bahwa ia sudah meresmikan tiga museum di Sumatera Barat, yaitu Museum Sastra Indonesia yang berlokasi di rumah puisi Taufik Ismail, Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, dan juga rumah Tan Malaka menjadi Museum Tan Malaka beberapa waktu yang lalu.
Menbud juga menyampaikan peran tokoh-tokoh Minang yang berkiprah dalam pembentukan Indonesia dimana tiga dari empat tokoh pendiri bangsa adalah orang Minang."Dari empat para pendiri republik ini tiga kebetulan orang Minang, jadi tentu nasionalisme orang Minang ini tidaklah bisa diragukan, karena ikut mendirikan Republik ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Fadli juga menyampaikan rencana penulisan sejarah masa PDRI. Sejarah PDRI akan dimasukkan ke dalam buku sejarah yang akan diluncurkan pada bulan Agustus mendatang.
“Kita nanti masukkan PDRI ini di dalam buku sejarah yang akan diluncurkan di bulan Agustus, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan bagian penting dalam perang mempertahankan kemerdekaan," ujarnya.**/ara
Komentar Anda :