Jembatan Panglima Sampul Meranti Roboh, PUPR-PKPP Riau Turunkan Tim ke Lokasi
Rabu, 22-05-2024 - 15:48:46 WIB
Jembatan Panglima Sampul
TERKAIT:
   
 

BNEWS - Jembatan Panglima Sampul di Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti yang menghubungkan Desa Alai dengan Desa Gogok Darussalam, roboh sekitar pukul 11.10 WIB hari ini, Rabu (22/5/2024).

Bukan hanya masyarakat Kecamatan Tebingtinggi Barat yang menggunakan akses ini. Masyarakat dari tiga kecamatan lain, yakni kecamatan Pulau Merbau, kecamatan Merbau dan kecamatan Tasikputri Puyu juga memanfaatkan jembatan ini.

Jembatan Panglima Sampul ini dibangun sekitar tahun 2002 saat Kepulauan Meranti masih jadi Bagian dari Kabupaten Bengkalis. Sejak dibangun itu, tidak ada pemugaran atau perawatan. Sementara aktivitas padat di atasnya.

"Kita sudah dapat laporan Jembatan Panglima Sampul di Kabupaten Kepulauan Meranti ambruk. Jembatan ini berada di ruas provinsi. Tapi jembatan itu dulu dibangun Pemkab Bengkalis sebelum pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti," kata Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M Arief Setiawan, melalui Kepala Bina Marga, Teza Dasra, Rabu (22/5/2024).

Menurut Reza, menindaklanjuti kondisi tersebut, pihaknya telah menginstruksikan jajaran untuk melihat langsung kondisi jembatan, guna mengetahui penyebab dan mencarikan solusipenanganannya ke depan.

"Sekarang tim sedang menuju ke sana. Saya belum bisa memberikan penjelasan detail terkait kronologi jembatan bisa roboh. Nanti kalau tim sudah sampai dan melakukan identifikasi baru bisa kita sampaikan penyebabnya," kata Reza.

Sebelumnya, Kepala Desa Alai Jonnedy mengatakan, Jambatan Panglima Sampul ambruk sekitar pukul 11.10 WIB, Rabu (22/05/2024). Sebelum tercebur ke laut, jembatan mengeluarkan bunyi pecah atau retak. Bunyi ini, menarik perhatian warga sekitar. Mereka pun berinisiatif untuk melarang warga melintas di atasnya.

"Sebelum ambruk, jembatan berbunyi. Kami langsung melarang warga agar tak melintas di atasnya," kata Jonnedi kepada wartawan, Rabu (22/5/2024) siang.

Berbarengan dengan bunyi tersebut, tambah Jonnedi, terjadi pergeseran antara badan jembatan dengan akses penghubungnya ke bagian sisi kiri kanan jembatan (bagian darat). Pergeseran ini makin lama makin melebar dan akhirnya jembatan ambruk ke laut.

"Beruntung tak ada korban jiwa. Cuma, akses kita ke kota menjadi sangat jauh," kata Jonnedi.

Pasca jembatan ambruk, warga harus memutar 5 desa untuk sampai ke kota. Biasanya dari Desa Alai langsung ke Desa Gogok, kini harus melintasi Desa Batangmalas, Tenan, Maini Darul Aman, Mantiasa kemudian baru ke Desa Gogok.**/ian/mc




 
Berita Lainnya :
  • Jembatan Panglima Sampul Meranti Roboh, PUPR-PKPP Riau Turunkan Tim ke Lokasi
  •  
    Komentar Anda :

     
    PILIHAN +
    #1 BNPT: Mengubah Pancasila Berarti Membubarkan Bangsa Indonesia
    #2 JualBuy.com, Startup Asli Anak Riau Resmi Diluncurkan
    #3 Let's Graze with Cows at Padang Mangateh
    #4 Airlangga Hartanto Serahkan SK Pada Adi Sukemi untuk Maju di Pilkada Pelalawan
    #5 Polda Riau Selidiki Uang BLT Covid-19 yang Diselewengkan
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Politik
    + Ekonomi
    + Daerah
    + Hukrim
     
     

     

     
    + Internasional
    + Lifestyle
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 berkabarnews.com, all rights reserved