1.471 Kasus dalam Empat Bulan, Ka Dinkes Riau Ingatkan Masyarakat Waspada DBD Rabu, 07/05/2025 | 19:38
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Sri Sadono Mulyanto.
Berkabarnews.com, Pekanbaru - Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, sejak Januari hingga akhir April 2025, tercatat sebanyak 1.471 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Riau, tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto.
Sri Sadono mengungkapkan, meningkatnya jumlah kasus DBD ini patut menjadi perhatian bersama dan menyampaikan bahwa faktor lingkungan yang kurang bersih menjadi salah satu penyebab utama berkembangnya nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus dengue.
“Selama empat bulan terakhir, hampir 1.500 warga Riau telah terjangkit DBD. Ini bukan hal yang bisa kita anggap sepele. Semua pihak harus berperan aktif dalam pencegahannya,” ujar Sri Sadono, Rabu (7/5/2025).
Sebagai bentuk tanggung jawab dan langkah cepat, Dinas Kesehatan Riau telah mengintensifkan kembali peran kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di lingkungan masyarakat. Para kader ini turun langsung ke rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.
“Kami sangat mengandalkan kader Jumantik sebagai garda terdepan dalam pencegahan. Mereka rutin memeriksa tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, vas bunga, tempat minum hewan, hingga saluran air yang jarang dibersihkan,” katanya.
Selain melakukan pemantauan, kader Jumantik juga memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan Gerakan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Jika kita semua menjaga kebersihan lingkungan dengan baik, maka nyamuk tidak akan memiliki tempat untuk berkembang biak. Jangan sampai kita menyesal karena terlambat bertindak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Riau.
Dinas Kesehatan katanya, juga telah mengkoordinasikan rumah sakit dan puskesmas untuk bersiaga menghadapi kemungkinan peningkatan pasien. Sri Sadono mengimbau masyarakat agar segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala hebat, atau muncul bintik merah di kulit.
“Deteksi dini sangat penting dalam penanganan DBD. Semakin cepat ditangani, peluang untuk sembuh pun semakin besar,” katanya.
Sri Sadono juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari camat, lurah, RT/RW, hingga tokoh masyarakat untuk bersatu dan saling mendukung dalam upaya pencegahan DBD.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami sangat berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menekan penyebaran DBD. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.**/ian/mcr